Minggu, 12 Juli 2015

cerita tentang pesimisku

aku orang yang sangat lalai, penuh kegagalan.
tidak memiliki pencapaian apa-apa.

aku optimis, namun bisa berbalik untuk menjadi sangat pesimis. aku malu pada diriku sendiri, aku merasa telah menandatangani kontrak kegagalan atas hidupku.

aku tidak bertanggung jawab, aku harus bertanggung jawab.
aku sangat lalai, aku tidak boleh lalai lagi.

semua janji manis yang ku ucap untuk diriku sendiri tidak ada artinya lagi.
aku merasa terhina dengan keadaan ku sendiri, tapi aku harus bersyukur untuk itu semua.

tidak semua orang merasakan kebahagiaan, tapi semua orang pernah merasakan kesedihan.

aku mencoba mendukung diriku sendiri dengan menghina diriku lebih dan lebih.

aku malu, aku malu, aku malu.
entah akan jadi apa diriku nanti..
gagal lagi dan gagal lagi , mengecewakan orang lagi dan lagi.

susah jadi orang pintar, lebih susah menjadi orang yang sok pintar seperti aku.

entah sampai kapan aku harus lari dari masalah dan tanggung jawabku, entah sampai kapan. kesadaran akan setiap kebodohan dan kesalahan ku tidak membuat ku berubah.
hidup itu pilihan, benar. tapi orang seperti aku memilih pun tak mampu.tidak, aku tidak bodoh hanya merasa sedikit pintar.
rasa sombong akan kemampuan berfikir ku membuatku semakin terlihat  bodoh, egoku mengalahkan kenyataan bahwa aku bukanlah siapa-siapa.

aku akui, aku telah gagal lagi dan lagi.

susah jadi orang sepertiku, karna hanya merasa lega dengan menuliskan keluh kesahnya dalam bentuk tulisan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar